ELVIAN SEPTIAJI (22213886) & AZIZ. A. WIJAYA (4EB06)
Pengertian Perubahan Harga
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.
Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan
penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Mengapa Laporan Keuangan Dimasa Perubahan Harga
Berpotensi Menyesatkan?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi).
Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih
rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran
dapat mendistorsi :
- Proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
- Anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja
- Data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
- Kenaikan
dalam proporsi pajak
- Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
- Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
- Tindakan
yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak
keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan
kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Jenis – Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
- Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan
tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau
ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva
berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya
dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut
dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva
tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan
transaksi kini.
Indeks Harga
- Perubahan
tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
- Suatu
indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga
- Angka
indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan
selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
- Angka
– angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini
pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya
historis, angka – angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit
pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.
Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional
dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan
bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan
komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.
Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat
Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum
menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk
mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun
perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk
melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model
ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset
nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian
perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya
beli umum.
Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi Di
Beberapa Negara
1. Amerika Serika
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang
mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset
tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta,
atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan
baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama
lima tahun.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard
Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement
Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
3. Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi
yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan
pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal
Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur
devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan
ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan
secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi
moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham
merupakan jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus
tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen
yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli
yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter
bersihnya.
Internasional Accounting Standards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja
operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin
tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
1) Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli
umum unit pengukuran telah dilakukan
2) Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama
yakni penilaian historis atau biaya-kini
3) Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca,
berikut pergerakannya selam tahun pelaporan
4) Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.
Standar Audit dan Akuntansi Global
Survei Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional
menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan
adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global
GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
– Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam
alokasi modal. Biaya modal akandikurangi.
– Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih
baik dalam berinvestasi.Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan
dapat dikurangi.Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
– Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi
dalam mengambil keputusanmengenai merger dan akuisisi area usaha.
– Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer
tanpa batasan ke seluruh dunia.
– Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas
berstandar nasional dapat ditonjolkandalam mengembangkan standar global dengan
kualitas terbaik.
Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki
tujuan untukmeningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar
modal.
Ikhtisar Organisasi Besar
1. International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya
bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi
yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan
negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC
mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai
berikut :
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang
mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di
seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja
untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar
berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan
rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan
adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan
standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan
penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
3. Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di
tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
Dewan Pengawas
Dewan Pengawas
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari
Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari
wilayah lainnya.
Badan Pengurus IASB
Badan Pengurus IASB
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan
akuntansi keuadalam dalam berbisnis.
Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas.
Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus
mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus
mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam
kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya
kepada badan pengurus dan pengawas.
4. International Financial Reporting Interpretations
Committee (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi
Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan
interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut,
serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui
interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar
akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi
persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta
berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
5. UNI
EROPA
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan
instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite
Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera
setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek
hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi.
Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai
pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar