ELVIAN SEPTIAJI ( 22213886)
AZIZ A. WIJAYA ( 21213569 )
4EB06
AKUNTANSI INTERNASIONAL#
ALASAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi
mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara
global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak
perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga
alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu:
1. Mencatat
translasi mata uang asing
2. Memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan
3. Berkomunikasi
dengan peminat saham asing
Perdaganan
dengan valuta asing juga memiliki kelemahan. Berbagai besar masalah yang berkaitan dengan valuta asing
berasal dari fakta-fakta bahwa kurs valuta asing yang digunakan dalam proses
translasi jarang konstan. Konsekuensinya, hasil operasi dapat bervariasi dan
seringkali dengan sangat menyolok akibat adanya perbedaan dalam kurs-kurs
translasi yang dipakai dan disposisi akuntansi dari efek-efek keuangan yang
dihasilkan.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang
secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam
ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris
kemudian disajikan ulang dalam pedanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi
secara fisik dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
Ø Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Ø Kurs
pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar
forward.
Ø Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau
penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP
KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestic, yaitu:
- Kurs saat ini; kurs yang berlaku
pada tanggal laporan keuangan.
- Kurs historis; translasi mata uang
yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat
kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
- Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
TRANSLASI MATA UANG
Kriteria
Mata Uang Fungsional
Faktor
Ekonomi
|
Mata
Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata
Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus
Kas
|
Menggunakan
mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh
secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga
Jual
|
Sangat
tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi
local
|
Responsif
terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga
Pasar
|
Kebanyakan
pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan
pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
|
Anggaran
Biaya
|
Sering
terjadi pada daerah local
|
Sangat
berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan
mata uang local dan dilayani oleh operasional local
|
Diberikan
oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi
kewajiban jangka panjang
|
Internal
Perusahaan
|
Jarang,
tidak ekstensif
|
Sering
kali dan transaksi yang ekstensif
|
Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif
Transaksi Ganda
Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah
dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI
MATA UANG ASING
1. Metode
Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham
dan utang asing.
2. Metode
Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar
ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi
mata uang asing.
a. Metode
Current-Noncurrent
Metode current-noncurrent, asset
lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancar ditranslasikan
kedalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya menggunakan
kurs saat ini.
b. Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga
menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang
asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter ditranlasikan dalam kurs saat
ini.
c. Metode
Kurs Sementara
Dengan metode ini,
translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihbitung; hal
tersebut hanya mengubah unut perhitungan saja. Dengan kata lain, translasi mata
uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi
bukan penilaian actual.
METODE NILAI TUKAR GANDA
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs
saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
- Metode Current-NoncurrentPada
metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang
lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada
laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
- Metode Moneter-NonmoneterMetode ini
juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar
mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan
dalam kurs saat ini.
- Metode Kurs SementaraDengan metode ini,
translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung,
hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode ini, item
moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs saat
itu.
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif
historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai
berikut:
1. Pra-1965
Sebelum 1965 praktik
translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12
Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode
current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara
langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui
dalam pendapatan lancar.
2. 1965-1975
ARB No.43 memperoleh
beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan
khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh,
translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing
pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board
opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan
pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43.
3. 1975-1981
Untuk mengakhiri
perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial
acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975.
Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam
memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs
sementaraFAS No. 8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan
yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam
pendapatan perusahaan.
4. 1981-Sekarang
Pada bulan mei 1978,
FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB
mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan
berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No.52
pada tahun 1981.
ANALISA
Walaupun
sebagian besar isu teknis dalam akuntansi cenderung terpecahkan dengan
sendirinya sejalan dengan berlalunya waktu, translasi mata uang asing terrnyata
merupakan suatu pengecualian. Bahwa tren ini akan terus berlanjut didukung oleh
perkembangan-perkembangan seperti runtuhnya dominasi mata uang dolar,
pergerakan nilai mata uang yang disetujui oleh pemerintah, dan globalisasi
pasar-pasar modal dunia, yang telah meningkatkan pentingnya pelaporan dan
pengungkapan keuangan. Perkembangan-perkembangan seperti ini telah berperan
besar meningkatkan ketertarikan eksekutif - eksekutif keuangan, akuntan, dan
komunitas keuangan pada pentingnya dan konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari
translasi valuta asing.
REFERENSI
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.